
Menjalankan bisnis kecil-kecilan sebenarnya sebuah langkah besar untuk menentukan masa depan seorang entrepreneur atau pengusaha. Perjalanan tersebut juga pastilah tidak mudah dan akan diuji dengan berbagai macam cobaan.
Maka tak heran jika menjadi seorang entrepreneur memang dibutuhkan mental baja dan siap gagal berkali-kali sebelum menuai kesuksesan. Ketika menjalankan bisnis itulah ada beberapa nilai yang perlu diperhatikan karena sangat bergantung pada keberlanjutan usaha yang dijalankan.
Berikut ini adalah beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam menjalankan sebuah bisnis terutama bagi para pemula.
Fokus pada konsumen
Ketika akan menjalankan bisnis tentu kamu sudah memikirkan target pasar dan persona konsumennya seperti apa. Dari situlah kamu sudah mulai fokus pada kebutuhan dan keinginan konsumen. Fokus pada konsumen bukanlah hal yang bisa dilakukan satu dua kali saja dalam bisnis melainkan sepanjang waktu.
Pasalnya kebutuhan konsumen sangatlah dinamis, maka untuk sebuah resto saja biasanya melakukan inovasi dengan memberikan menu baru paling tidak setiap enam bulan sekali agar konsumen tidak merasa bosan.
Salah satu contoh lain fokus pada kebutuhan konsumen adalah dengan menghadirkan metode pembayaran yang fleksibel seperti bank transfer hingga pembayaran dengan menggunakan paylater. Hal ini sudah lebih awal dilakukan oleh berbagai marketplace dan ecommerce seperti Shopee, Tokopedia, Blibli hingga JD.ID. Cara menggunakan JD.ID paylater pun tergolong sangat mudah dan instan.
Nah, jika kamu sudah memiliki paylater dari Kredivo, tidak perlu repot lagi daftar JD.ID paylater. Kamu hanya tinggal checkout saja saat selesai memasukkan semua belanjaan di dalam keranjang. Minimal belanjaan Rp500 ribu saudah bisa dicicil sampai dengan 3 bulan tanpa bunga. Cukup bayar adminnya saja sebesar 3%. Jadi, adminnya hanya Rp15.000 saja dengan cicilan 500ribu/3 bulan.
Syarat utama menjadi member Kredivo, berstatus Warga Negara Indonesia (WNI), berusia antara 18 sampai 60 tahun, berdomisili di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Palembang, Medan, Bali, Yogyakarta, Solo, Makassar, Malang, Sukabumi, Cirebon, Balikpapan, Batam, Purwakarta, Padang, Pekanbaru, Manado, Samarinda, Kediri, Tasikmalaya, Tegal, Bandar Lampung, Banjarmasin dan Pontianak. Serta memiliki penghasilan minimal Rp 3.000.000 per bulan.
Cari tim terbaik untuk mengembangkan bisnis
Sebesar apapun keinginan dan modal kerja kamu tetap tidak akan bisa dilakukan sendirian. Maka dari itu, kamu membutuhkan sebuah tim yang tepat. Tim yang bisa membawa mimpi-mimpi kamu menjadi nyata.
Seperti yang pernah disampaikan oleh salah satu legendaris pebasket dunia, Michael Jordan bahwa sebuah talenta mungkin bisa memenangkan sebuah pertandingan, tetapi sebuah kejuaraan hanya bisa didapatkan oleh kerjasama sebuah tim yang hebat.
Pesan tersebut menyiratkan bahwa untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis tetap dibutuhkan kerjasama tim yang kuat dan tidak bisa dilakukan dalam waktu semalam saja. Butuh waktu dan proses yang panjang untuk mewujudkannya. Maka, pilihlah tim yang benar-benar solid sehingga tidak kandas di jalan karena berbagai kepentingan.
Harus jelas antara hitam dan putih meskipun tim tersebut dibangun oleh keluarga terdekat.
Internet marketing harus dimaksimalkan
Dunia marketing bukan sebatas menyebar brosur atau memasang baliho besar. Tetapi kini lebih efektif dengan menggunakan internet marketing yang lebih tertarget pada target pasar yang sudah akan dibidik dengan jelas. Sehingga bujet marketing bisa menjadi lebih efektif dan efisien yang menghasilkan penjualan sesuai dengan yang diharapkan.
Jangan menjadi follower, jadilah superstar
Lakukanlah berbagai inovasi dan jadilah seorang leader bahkan superstar. Jangan selalu mengekor pada brand atau produk yang sudah ada. Gunakan metode amati, tiru dan modifikasi sehingga bisa menghasilkan produk-produk yang berbeda serta memiliki value yang lebih tinggi sehingga konsumen pun menyadarinya.
Pahami risiko sejak dini
Dalam berbisnis hal yang paling utama perlu ditekankan adalah siap dengan kegagalan dan kebangkrutan sejak dini. Sehingga ketika jatuh tidak benar-benar stress. Tetapi sudah rela dan sadar bahwa membangun bisnis risikonya memang gagal. Namun, hal itulah yang menjadi pelecut untuk kembali bangkit dan mencoba memperbaiki dari beberapa kesalahan yang sudah dilakukan.